Senin, 14 Januari 2013

IPMA-WMR Yogyakarta Telah Membentuk Badan Formatur Re-Organisasi


Yogyakarta, Keluarga besar Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Wisselmeren Raya (IPM-WMR), telah mengadakan pertemuan untuk membentuk badan Formatur Re-Organisasi IPM-WMR, Senin,(14/01), pukul 17.00-19.00 WIB, di Aula Asrama Papua, Kamasan I Yogyakarta. Pertemuan ini, dihadiri oleh mahasiswa Wisselmeren Raya  yang berdomisili di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Masa kepengurusan ikatan Pelajar dan Mahasiswa Wisselmeren Raya telah berhakhir dalam bulan ini, maka harus dibentuk badan formatur untuk pemilihan kepengurusan baru. Karena Wisselmeren Raya merupakan ikatan payung yang meliputi empat kebupaten diantaranya; Kabupaten Nabire, Dogiyai, Deiyai, dan Paniai maka untuk memilih badan formatur akan di ambil dari empat kabupaten.  

Rapat yang dipimpin lansung oleh Amos Pigai (ketua Badan Pengurus Harian) dan Andi Sebagai sekertaris Badan Pengurus Harian. BPH IPMA-WMR, memberikan kesempatan dalam waktu lima menit, kepada empat Ikatan Pelajar dan Mahasiswa kabupaten untuk membicarakan dan memilih utusan untuk menjadi badan formatur.

Setelah lima menit berlalu,  maka setiap ikatan dari  empat Ikatan Pelajar dan  Mahasiswa ini mengutus satu-satu orang.  Yang diutus dari empat Ikatan Pelajar dan Mahasiswa diantarannya yaitu; Damianus Goo (Kabupaten Dogiyai), Selpianus Adii dari (Kabupaten Paniai), Alexzander Pekei (Kabupaten Deiyai) dan Abraham Goo (Kabupaten Nabire).

Setelah itu, keempat utusan ini diberikan kesempatan untuk duduk berdiskusi untuk menentukan ketua, wakil, sekertaris serta bendahara. Dari hasil diskusi mereka Selpianus Adii dipilih sebagai ketua, Damianus Goo sebagai wakil, Alexzander Pekei sebagai sekertaris dan Abraham Goo sebagai bendahara.

“Kami sendiri tidak mampu untuk melaksanakan kegiatan Re-organisasi ini maka, kami membutuhkan kerjasama dari semua anggota Wisselmeren raya Yogyakarta untuk menyukseskan kegiatan ini” kata Selpianus Adii dalam sambutannya. Senada juga di ucapkan oleh Damianus Goo.
Untuk menyukseskan kegiatan Re-organisasi Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Wisselmeren Raya Yogyakarta, kami  membutuhkan kerja sama dan pastsipasi semua anggota, karena Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Wisselmeren Raya ini, milik kami bersama dan disinilah tempat untuk kita belajar dan kelak pulang kita juga bisa menjadi orang yang bertanggungjawab. Kata Amos Pigai.

Kegiatan pembentukan badan Formatur ditutup dengan menyumbangkan uang suka rela atau istilah krennya, (Ebaa Mukai:Mee) untuk dana awal bagi badan formatur terpilih untuk menyuseskan kegiatan Re-organisasi Ikatan Pelajar dan mahasiswa Wisselmeren raya Daerah Istimewa Yogyakarta. Ado.dt
Read more »

Rabu, 28 November 2012

Bersatu Untuk Menaklukan Musuh di Papua



Oleh: Abraham Goo

“Bersatu kita menang, bercerai kita kalah” ungkapan ini tidak lazim lagi buat kita semua. Persatuan merupakan satu hal utama dalam menaklukan sesuatu. Persatuann yang dimaksud adalah pikiran dan hati setiap individu. Dalam menjaling persatuan dan kesatuan membutuhkan  pengertian dan saling melengkapi, karena manusia pada hakekatnya, mahkluk sosial.  
Read more »

Senin, 12 November 2012

Pemekaran dan Kepentingan Segilintir Orang di Papua


Oleh: Abraham Goo*)

Pemekaran wilayah di era reformasi memunyai tujuan untuk membangun daerah –daerah terisolasi, agar tersentuh akan pembangunan secara fisik dan non-fisik untuk menuju kesejateraan rakyat. Tetapi tujuan itu belum nampak karena pemekaran yang terjadi didasari pada rasa ketidakpuasan  segilitir orang yang tidak  memenangkan satu pesta demokrasi, gila jabatan, dan orang-orang memunyai ambisi yang besar.

Padahal, tujuan pemekaran  untuk mengatasi masalah kesenjangan pembangunan secara fisik dan non-fisik. Selain itu pemekaran dibuka karena  memunyai wilayah yang laus tidak dapat dijankau oleh pembangunan, meningkatkan pendapatan masayarakat, membuka kesempatan kerja, kesempatan memperoleh pendidikan, kesehatan dan lain-lain.  Hal tersebut tidak terjadi yang terjadi malah segilitir orang mengejar kentingannya sendiri.
Read more »

Jumat, 02 November 2012

Pikiran senjataKu



Aku hidup dalam penderitaan
Aku hidup dalam tekanan
Aku hidup dalam kebosanan
Aku hidup dalam kebencian
Aku hidup dalam dunia yang serba salah
Read more »

Selasa, 30 Oktober 2012

Transmigran Bebas Mengurus KTP, Mengancam Eksistensi Orang Papua

Foto Pemukiman transmigran di  Suaby, Wasior, Papua.

Yakobus Dogomo*)

Kita ketahui bahwa sejak tahun 1961-an para transmigran didatangkan  ke Papua yaitu: Arso, Koya, Nimboggran,Taja, Lereh Merauke,Nabire, Manokwari, Sorong. Tansmigran ini  menguasai  pelosok papua. Lahan-lahan kosong digunakan  untuk membangun rumahnya para transmigran.  Oleh karena itu, mengancam eksistensi orang asli Papua dan tersingkir dari semua lini kehidupan. Padahal,  di tanah Papua itu milik orang asli papua yang menjadi warisan leluhur orang asli Papua.

Hal tersebut didukung oleh kurang Kontrol  pemerintah Papua terutama dinas Kependudukan dalam membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP), maka transmigran gampan masuk ke Papua. Padahal, orang datang harus untuk mengurus KTP harus ditanya maksud kedatangan ke Papua lalu memberikan KTP.
Read more »

Neles Tebay: Memilih Jalan Damai



        Oleh: Henrikus Cil
     
  Di tanah Jawa, ada seorang tokoh yang sangat menarik untuk dicermati. Dia adalah Mgr. A. Soegijapranata, SJ. Semua keluarganya beragama Islam. Namun hanya Mgr. A. Soegijapranata, SJ yang pindah dan memutuskan untuk menjadi umat Katolik, beliau bahkan menjadi seorang pastor katolik. Terlebih lagi, beliau menjadi Uskup pribumi pertama di Indonesia pada masa penjajahan.

        Walupun telah menjadi seorang penganut agama katolik, Mgr. A. Soegijapranata,SJ tetap berpegang teguh pada filosfi Jawa yang telah diterima dari orang tua dan lingkungan tempat tinggalnya saat masih kecil. Malah setelah beliau menjadi pastor dan uskup, ia banyak mendidik orang Jawa dengan kombinasi ajaran Katolik dan dan filsafat Jawa. Sehingga banyak orang Jawa pada masa itu dapat dengan benar mengimani Tuhan dan menjadi Katolik karena Roh Kekatolikan yang dipupuknya di dada setiap insan.
Read more »

Minggu, 21 Oktober 2012

Makna Pujian

Setiap insan, mulai dari kanak-kanak sampai orang dewasa membutuhkan pujian. Mengapa pujian itu penting? Pujian adalah suatu penegasan bahwa apa yang dilakukan seseorang itu ada artinya. Boleh dikatakan bahwa, salah satu pengalaman paling buruk yang pernah dialami oleh manusia adalah pada saat ia merasa bahwa apa yang dilakukanya sama sekali tidak berguna dan tidak ada artinya. Suatu pujian dapat merangsang orang untuk melakukan lagi apa yang sudah dilakukanya, dengan cara berulang kali bahkan bisa lebih baik lagi.

Memuji orang lain yang melakukan sesuatu yang baik untuk orang yang kita puji. Mengapa? Karena dia akan mendapat penegasan bahwa perbuatanya itu bermakna bagi sesama dan mendapat dorongan untuk melakukannya lagi. Dengan memuji orang lain kita diajari untuk terbuka bahwa ternyata kebaikan dan orang baik ada di mana-mana. Secara tidak langsug juga kita diajar untuk rendah hati, tidak hanya diri kita saja yang mampu melakukan kebaikan, orang lain pun mampu melakukan hal itu. O_C
Read more »