Selasa, 14 Februari 2012

Waspada Bahaya Laten Rambut Palsu dan Identitas Palsu [Sebuah Renungan Konyol]


Tulisan Orang “Gila”
 Kerena Stress melihat keadaan [ado.dt]

Waspada bahaya Laten [Tersembunyi] Rambut Palsu, dan Identitas Palsu. Judul tulisan ini terinpirasi untuk menulis ketika melihat banyak orang Papua terutama mahasiswa  yang memakai rambut Palsu dan membeli rambut palsu ditempat menjual rambut Palsu. Selain Mahasiswa yang ada di Se-Jawa dan Bali ada Orang Papua yang tinggal di Papuapun mengirim uang ke Jawa untuk membeli rambut Palsu.
Dan tulisan ini juga terinpirasi untuk ditulis karena Saya binggung mengapa orang Papua banyak yang membeli rambut Palsu. Darimana-mana memesan rambut Palsu itu. Paling berbahayanya lagi orang Papua dari Papua memesan rambut Palsu.  Karena dimana-mana saya jumpai banyak orang papua yang mengunakan rambut palsu. Kadang juga saya melihat warna kulitnya hitam tetapi rambutnya lurus. Entah mungkin saya yang salah lihat orang.

Sangat berbahaya ketika rambut palsu yang digunakan akan membawa dampak pada identitas palsu. Karena rambut juga salah satu alat untuk menujukan identitas diri kita. Seperti kita Setiap kali mendengar lagu yang mengatakan bahwa “rambut kriting, hitam kulit aku Papua” yang dinyanyikan oleh abang Edo Kondologi salah satu penyanyi anak negeri cendrawasih. Kalau kita memakai rambut palsu maka saya sarankan  jangan mendengar lagu itu.
Kalau memang memunyai keinginan untuk memakai rambut pulsa,  kenapa  tidak meminta kepada Tuhan untuk dilahirkan di tanah Jawa. Tetapi sayangnya kita dilahirkan itu ibarat terdampar disatu pulau.  Dalam keadaan yang begitu juga kita belum menyadari bahwa kita sedang menjadi penduduk minoritas  di daerah kita sendiri, tanah papua.  Paling bahaya juga kita sedang memalsukan identitas diri kita dalam keadaan kepunahan Identitas orang asli Papua.
Sengat mengherankan bila orang papua yang memakai rambut Palsu merasa bangga. Dengan berbagai warna rambut  yang telah disediakan ditempat jual rambut palsu. Tetapi kita belum  pernah menyadari akan bahaya laten dibelakang kebanggaan yang kita  miliki itu.  Keliahatannya macam orang yang berambut kritin hilang kah?.

Solusinya mahasiswa Papua yang mengunakan  rambut Palsu harus menghargai akan karya Tuhan, yang menciptakan kita sebagai orang Papua yang berambut kritin. Menyadari akan jati diri kita bahwa kita adalah suku Melanesia yang  minoritas  di Negara Indonesia. memulai mempelajari dan bertanya saya ini siapa?. Mengurangi membeli rambut palsu lagi. Solusi ampuh adalah menjadi diri sendiri, mengenal diri sendiri dan menjadi pemimpin atas diri sendiri. [Agustinus Dogomo]



2 komentar:

AlunaKaido mengatakan...

hm.....
life style...
entalah apa yang akan terjadi....?
[+/-]

WO

UROPKA AGUS mengatakan...

makasih atas tulisannya.........

Posting Komentar