Yogyakarta- Seluruh Mahasiswa
yang bergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua Yogyakarta dan Solo melaksanakan
aksi long march untuk menanggapi masalah pelaggaran Hak Asasi
Manusia yang terjadi secara rentetan di tanah Papua selama dua
bulan terakhir ini, antara bulan Mei-Juni yang dilakukan oleh TNI
dan Polri. Pada hari Senin, (11/06).
Aksi long march yang
di mulai pukul 10:00-14: 00 WIB, mahasiswa papua menuntut secara
tegas kepada pemerintah Indonesia agar tidak terjadi pelanggaran
HAM lagi maka, segera menarik militer organik maupun non organik dari seluruh
tanah Papua. Dan segera bubarkan Batalion 753 Nabire dan Batalion 756 di
Wamena, serta Kodam dari seluruh tanah Papua.
Aksi long march
yang star awalnya dari Asrama Papua, Kamasan I Yogyakarta menuju titik
nol kilometer juga menuntut untuk segera tutup penambangan Ilegal di Degeiwo
dan seluruh perusahan asing di tanah Papua. Karena penambangan yang dilakukan
itu secara ilegal dan untuk mengamankan hal tersebut pihak keamanan telah
membunuh banyak masyarakat sipil Papua dan melakukan bisnis militer.
Dalam aksi kali ini juga,
mahasiswa Papua menuntut untuk membuka ruang demokrasi seluas-luasnya
bagi rakyat Papua dan seluruh tanah Papua. Aksi long march telah
berjalan lancar dan seluruh rangkaian aksi ini telah di tutup dengan doa
oleh seorang perempuan Papua. Ado.dt
0 komentar:
Posting Komentar