Senin, 11 Juni 2012

Mahasiswa Papua Menuntut Segera Tarik Militer dari Tanah Papua


Yogyakarta-  Seluruh Mahasiswa yang bergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua Yogyakarta dan Solo melaksanakan aksi long march untuk menanggapi masalah pelaggaran Hak Asasi Manusia  yang terjadi secara rentetan di tanah Papua selama dua  bulan terakhir ini, antara bulan  Mei-Juni yang  dilakukan oleh TNI dan Polri. Pada hari Senin, (11/06).

Aksi long march yang  di mulai  pukul 10:00-14: 00 WIB, mahasiswa papua menuntut secara tegas kepada pemerintah Indonesia  agar  tidak terjadi pelanggaran HAM lagi maka, segera menarik militer organik maupun non organik dari seluruh tanah Papua. Dan segera bubarkan Batalion 753 Nabire dan Batalion 756 di Wamena, serta Kodam dari seluruh tanah Papua. 

Aksi long march  yang  star awalnya dari Asrama Papua, Kamasan I Yogyakarta menuju titik nol kilometer juga menuntut untuk segera tutup penambangan Ilegal di Degeiwo dan seluruh perusahan asing di tanah Papua. Karena penambangan yang dilakukan itu secara ilegal dan untuk mengamankan hal tersebut pihak keamanan telah membunuh  banyak masyarakat sipil Papua dan melakukan bisnis militer.

Dalam aksi kali ini juga, mahasiswa Papua menuntut untuk membuka  ruang demokrasi seluas-luasnya bagi rakyat Papua dan seluruh tanah Papua.  Aksi long march telah berjalan lancar dan seluruh rangkaian  aksi ini telah di tutup dengan doa oleh seorang perempuan Papua.  Ado.dt

0 komentar:

Posting Komentar