Jumat, 18 Mei 2012

Beda Buku Cermin Noken Papua : Melestarikan Budaya Papua Melalui Noken


Jogjakarta – beda  buku  yang berjudul “Cermin Noken Papua: Perspektif Kearifan Mata Budaya Papua”  ditulis oleh Titus Pekei, penerbit Ecology Papua Institut  EPI  telah dilaksanakan di Asrama Kamasan I  Yogyakarta pada Kamis (05/17). Acara beda buku mulai pukul 11: 00 WIB hingga selesai, dan  hadiri oleh mahasiswa Papua yang berdomsili di Jogjakarta.

Buku Cermin  Noken Papua pertama di terbitkan pada tahun 2011 dan setelah rirevisi di terbitkan pada tahun 2012. Beda buku sudah dilakukan di beberapa kota yaitu, Jakarta,  Bali, dan kali ini dilaksanakan di Jogjakarta. Selanjutnya beda buku akan  di laksanakan  seluruh Papua, dari Sorong sampai  Merauke. Sekaligus  melakukan  wawancara  langsung  dengan masyarakat setempat, Dari tokoh adat, kepala suku, dan juga dari hasil diskusi mahasiswa. ungkap Titus Pekei kepada media Iyoo/Ihoo.

Hal ini penting dilaksanakan  beda buku ini, karena  berfikir lebih jauh tentang noken Papua. Noken dilihat dari banyak  segi  yaitu; budaya, ekonomi, sosial, polotik, dan hukum. Noken  memunyai  manfaat bagi orang Papua yang terdiri dari 250 lebih suku.

     Noken sendiri di gunakan untuk  mengisi barang. Sebutan noken disetiap daerah di papua berbeda, misalnya,  “agiya” sebutan dari suku Mee, “Yum” dari suku Wamena, “Ese” dari Asmat, Inokson/inoken dari suku Biak. Uniknya buku ini karena penulis mengambil sebagai contoh dari nama noken dibeberapa daerah.

     Sebenanya  noken ini sangat berbeda dengan  tas maka noken ini jangan samakan dengan tas. Noken tetap menjadi noken, dan tas tetap menjadi tas. Kerana Noken sudah ada dahulu sedangkan tas ini datang melalui modernisasi dan globalisasi. Noken ini lahir dari terapi alam dan budaya, adat Istiadat, dan kreasi dari masyarakat adat papua.

Noken juga menjadi  warisan  Nenek moyang orang Papua , kepada generasi Papua  berikut sebagai bahan yang layak di pakai oleh masyarakat Papua untuk menunjang kebutuhan hidup mereka hal ini di sampaikan langsung oleh penulis kepada mahasiswa Jogjakarta dalam seminar beda buku ini.

Sebagai umat Kristiani  kegiatan beda buku ini di tutup dengan doa yang dipimpin oleh seorang mahasiswi Papua yang sedang menganyam pendidikan di Jogjakarta. Sepanya Tebai

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Gmana cara beli bukunya?

Posting Komentar