Kamis, 31 Mei 2012

Perayaan HUT Ke-XIV AMP: Indonesia Menjajah Papua

 
Yogyakarta-  Aliansi Mahasiswa Papua merayakan hari ulang tahun yang ke-XIV  di Asrama Papua, Kamasan I Yogyakrta. Perayaan ini dilaksanakan di laksanakan pada hari Rabu (05/30) mulai pukul 10:00 -19:00 WIB dan kegiatan di hadiri oleh mahasiswa Se-Jawa dan Bali. Sebelum kegiatan dimulai seluruh mahasiswa sudah hadir untuk mengikuti kegiatan perayaan HUT sekaligus seminar sehari yang di adakan oleh Aliansi Mahasiswa Papua.

Kegiatan pertama Perayaan HUT Ke-XIV AMP yang  telah mengangankat Thema “ Bersama Kebenaran Sejarah, Kita Melangkah Menuju Kemerdekaan”  dan Sub Thema: “ Dengan Semangat Hari Ulang Tahun ke- XIV Aliansi Mahasiswa Papua Kita Pertegas Pejuangan Rakyat dan Bangsa Papua” . Dalam kegiatan ini Pembawa acara telah memberikan kesempatan kepada para hadirin untuk menyampaikan orasi politik bebas. Entah puisi, lagu, dan lain-lain.

Kegiatan kedua yaitu, seminar se-hari yang menghadirkan pembicara-pembicara yang terkenal diantaranya: Pdt. Socrates Sofyan Yoman sebagai Tokoh masyarakat Papua, membawahkan materi tentang “Belanda Menjajah di Indonesia, Spanyol di  Filipina; Indonesia di Papua”.  Dalam membawahkan materi Yoman mengatakan bahwa  Papua sedang dijajah oleh Indoensia karena telah memanipulasi sejarah Papua, Indonesia menjajah orang Papua dengan mengatakan bahwa orang Papua adalah Siparatis, Makar, OPM, GPP paradigma ini yang dibagun untuk menghabiskan orang Papua di tanah leluhurnya sendiri. Semua opini di bagun melalui media massa  elektronik maupun media masa cetak oleh pemerintah Indonesia.

Selain membagun opini keliru  ini dimedia massa perimerintah pun membangun opini keliru tersebut di berbagai aspek  di Papua yaitu; aspek  pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan aspek agama. Contoh aspek agama yaitu, pertama kali orang  luar masuk ke Papua dan membakar semua atribut  adat orang asli papua dan mengatakan bahwa agama ini yang lebih benar daripada adapt-istiadat. Oleh karena itu, banyak agamawan yang mengatakan bahwa pemerintah adalah wakil Allah tetapi menurut Pdt. Socrates mereka adalah penjajah dengan membuat kebijakan yang tidak mensejahteraankan masyarakat Papua.

Lanjut Pdt. Socrates semua kebijakan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia ke Orang Papua yaitu; penjajahan halus yang dilancarkan dan itu merupakan program intelejen untuk menghabiskan satu  bangsa yang ada di dunia yaitu; bangsa Papua. Alasanya sederhana namun tepat dengan otonomi khusus menciptakan masyarakat Papua budaya malas, dengan pemekaran  mengkotak-kotakan orang papua yang awalnya satu. Disimpulkan bahwa Indonesia menjajah Papua yang merupakan satu bangsa di dunia yang memunyai hak untuk hidup.

Dr. George Junus Aditjondro sebagai cendikiawan Indonesia dan Cendikiawan Katolik, membawakan materi tentang “ Papua dalam Imajinasi Indonesia”  dalam materinya  George Junus Aditjondro mangatakan bahwa perjuangan orang Papua sudah ada sejak tahun 1960 an. Oleh karena itu, mengapa Orang Indonesia susah memahami aspirasi orang Papua untuk merdeka. Pernyataan itu dikatakan dengan alasan bahwa banyak orang yang memperjuangan hak-hak menentukan nasib sendiri harus gugur di bahwa sepatu laras tentara Indonesia.  Contohnya yang di sebutkan dalam materi ini di antaranya; Budayawan Arnold Ap, Theys Hiyo Eluway, dan Thomas Wanggai.

Lanjut Adijondro sebagai cenkiawan Indonesia ini bahwa Indonesia sendiri diakui kemerdekaannya pada tanggal  17 Agustus [ versi RI], 27 Desember 1949 [Versi KMB]. Setelah itu Ir. Sukarno membuat sejarah Indonesia versi Sukarno yang banyak manipulasi sejarah. Buku pendidikan sejarah itu semuanya tidak betul tandasnya ketika menyampaikan materi. Olah karena itu, kalau bangsa Indonesia mau memahami sejarahnya maka harus menulis kembali sejarahnya dengan baik dan menyeluruh.

Pendidikan saejarah yang keliru membuat Sukarno dan kawan-kawannya mengklaim papua masuk kedalam NKRI pada tanggal 19 Desember 1960 dengan membangun opini keliru bahwa Papua pernah di kuasai oleh kerajaan Majapahit. Padahal itu hanya mitos yang di bangun oleh Negara Indonesia ini untuk meyakinkan orang Papua melalui oponi publik padahal itu semua keliru. Karena,  Negara ini pintar membagun opini yang seharusnya tidak benar.

Sedangkan Rinto Kogoya sebagai ketua umum Aliansi Mahasiswa Papua  membawakan materi tentang “Peran Sejarah  Mahasiswa Papua dalam Perjuangan Hak Menentukan Nasib Sendiri”  membahas bagaiman perjuangan mahasiwa Papua dari awal perjuangan hingga saat ini. Peran mahasiswa untuk memperjuangan kemerdakaan Bangsa Papua barat harus di pertegas. Dan perjuangan kita yaitu, bagaimana menjadi mahasiswa yang kritis untuk membangun kesadaran akan mesalah-masalah yang sedang terjadi di tanah air Papua. Karena kita sekarang sedang di jajah oleh Indonesia.

Jadi, menyambung pembicaran dari dua pemateri awal  bahwa Pemerintah Indonesia telah membangun opini yang tidak betul. melalui berbagai cara untuk menghancurkan suku bangsa Papua yang harus hidup di dunia ini, maka mari kita lawan. Kesimpulan dari ketiga materi yaitu Indonesia sedang Menjajah Papua.

Kegiatan yang ketiga yaitu; sebagai umat Kristiani yang menghuni jagat raya ini maka patut mengucap syukur.  Perayaan HUT Ke-XIV ini ditutup dengan Ibadah ini dipimpin oleh Pendeta  dan acara makan-makan yang  makanannya dimasak sesuai  khas Papua yaitu. Barapen. Ado.dt

0 komentar:

Posting Komentar