Mahasiswa adalah masyarakat berintelektual atau agen perubah atas realitas social yang sedang terjadi, selain itu juga mahasiswa adalah “tulang punggung” masyarakat, dan bisa dikatakan sebagai tonggak sejarah. Oleh sebab itu, mahasiswa Indonesia pada umumnya dan khususnya di tanah terluka Papua, pulau paling timur dari Negara Kesatuan Indonesia [ NKRI] ini harus bisa meminimalisir masalah-masalah yang sedang terjadi di Indonesia dan Khususnya Papua.
Masalah yang sudah, sedang terjadi ditanah terluka Papua adalah masalah pendidikan, Masalah Kesehatan yang sedang terjadi di papua yaitu dengan penyakit HIV/ AIDS orang Papua sedang punah sedikit demi sedikit, data terakhir yang di muat di kompas oleh komisi Pemberastas HIV/ AIDS di Papua bahwa 51 Orang luar Papua yang terjanjkit Panyakit HIV/ AIDS, dan 40% orang Papua Asli, dan Masalah Ekonomi, yaitu pemerintah Papua tidak memerhatikan [ sebelah mata], usaha-usaha kecil yang dibangun oleh orang asli Papua maka mereka lipat tikar alias tidak mengembangkannya, ungkap Mateus Auwe sebagai Senior di kalompok diskusi Iyoo/ ihoo.
Untuk menanggapai beberapa masalah yang terjadi diatas ini maka Menurut Yeri Dogomo bahwa agar tidak terjadi masalah di berbagai bidang, salah satunya bidang pendidikan maka kalangan mahasiswa Papua harus memahami pendidikan, melengkapi fasilitas untuk belajar. selain itu tenaga pengajar harus memunyai krekatifitas dalam mendidik muridnya.
Selama ini yang saya mengamati mahasiswa Papua santai-santai saja dan membuang-buang waktu dengan kegiatan yang tidak mengembangkan diri kita masing-masing. Sebenarnya kita mahasiswa papua itu tidak bodoh tetapi kita kurang dalam mengatur waktu [ menajemen waktu] yang kurang baik, hal itu terjadi karena kadang kita terpengaruh dengan lingkugan dimana kita hidup. Kata Yosina Degei.
Kita mahasiswa Papua santai karena kita telah dibentuk dengan pisikologi peramu, artinya sudah tersedia dialam jadi tinggal mengambil saja tidak susah-susah lagi. Masalah kita rendah diri itu harus kita pertanyakan kepada diri kita terlebih dahulu. Mengapa demikian? Karena Tuhan memberikan manusia talenta yang berbeda tetapi elemen tubuh yang sama maka kita harus mengakui bahwa kita mahasiswa Papua juga bisa. Maka jangan kita merasa rendah diri, tetapi mari kita berjuang sesuai dengan kemampuan yang kita miliki untuk meminimalisasi masalah-masala tersebut yang sudah di Paparkan diatas. Kata Mery Bame.
Mahasiswa Papua dibagi dalam dua kelompok yaitu, mahasiswa yang santai dan mahasiswa yang berjuang dengan mengikuti zaman yang sedang berjalan, tetapi ada yang sungguh-sungguh berjuang. Oleh sebab itu, kita sebagai mahasiswa yang berintelektual harus bisa meminimalisasi masalah tersebut diatas, lalu yang paling penting adalah bagaimana waktu kita dibangku kuliah membentuk karakter pribadi kita benar-benar. Ungkap Oce.
Sesungguhnya semua masalah diatas itu merupakan masalah serius yang sedang terjadi di tanah terluka Papua, semua masalah ini sedang berlansung maka kita harus bisa melakukan diskusi banyak sekarang, tetapi setidaknya kita harus menanggapi masalah itu dengan menulis dan memedia masakan karena kita adalah mahasiswa Papua yang berintelatual yang dapat melihat persoalan-persoalan tersebut. Kata Adreas Pigai.
Kesimpulannya kita sebagai mahasiswa yang menjadi tonggak sejarah, tulang pungung masyarakat, bangsa, serta generasi penerus bangsa, Indonesia dan khususnya bangsa Papua barat kita harus bisa meminimalisir semua masalah di tanah papua, dengan belajar di bangku kuliah dan pulang menjadi solutor atas semua masalah di Papua. Hasil diskusi Ihoo/iyoo lama, sebagai catatan untuk mengingatkan teman-teman. [ Agus Dogomo]
0 komentar:
Posting Komentar